Cara Pengelolaan Sampah yang Baik dan Benar

Cara Pengelolaan Sampah yang Baik dan Benar – Sampah merupakan limbah yang jarang dilirik orang dan dipedulikan oleh orang. Oleh karena itu, lama – kelamaan sampah menjadi masalah yang sangat serius dalam kehidupan. Apalagi pertumbuhan masyarakat yang kian hari kian bertambah, maka sampah semakin banyak dan menumpuk sehingga menjadi masalah yang sangat serius

Untuk menanggulangi sampah yang semakin menggunung dan menyebabkan banyak penyakit, bau, dan merusak jika sampah adalah anorganik, maka perlu adanya cara pengelolaan sampah yang baik dan benar. Sampah yang dikelola dengan baik maka akan memberikan manfaat lebih pada kehidupan sehari – hari

Sebelum melakukan pengelolaan sampah, lebih baik pisahkan dahulu sampah menjadi minimal 2 kelompok, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Apa sajakah kriteria perbedaan sampah organik dan anorganik?

Jenis – Jenis Sampah

Sampah secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis, yakni sampah organik dan anorganik. Pembagian jenis sampah ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah

Sampah Organik :

Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari alam, yakni tumbuhan dan mahluk hidup. Sampah organik akan cepat terurai oleh proses penguraian alamiah yang dilakukan oleh bakteri pengurai yang ada di alam. Selain itu, hasil uraian akan berubah menjadi pupuk/ kompos yang sangat berguna untuk kesuburan tanaman

Contoh sampah organik : samoah daun, hewan mati, bulu hewan, sisa buah, dan masih banyak lagi

Sampah anorganik :

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari sumber daya manusia atau berasal dari pengolahan manusia (rekayasa industri). Sampah anorganik sangat susah untuk bisa diuraikan secara alami. Butuh ratusan tahun untuk bisa menguraikan sampah jenis anorganik

Contoh sampah anorganik : Sampah plasti, tekstik, kaleng, barang pecah belah (piring, gelas, dll) dan banyak lagi

Untuk mengatur pengelolaan sampah, pemerintah telah mengeluarkan undang – undang tentang penanganan pada No. 18 tahun 2008 yakni proses perubahan bentuk sampah dengan mengubah karakteristik, dan jumlah sampah

Sampah – sampah organik bukan menjadi masalah yang besar karena mudahnya terurai pada proses penguraian kimiawi alam, namun pada jenis sampah anorganik;lah masalah muncul. Terutama di wilayah kota yang padat penduduk. Melakukan pengelolaan sampah menjadi sangat penting untuk dilakukan

Pengelolaan sampah adalah cara ang bisa dilakukan agar sampah bisa dikurangi jumlahnya dan memberikan manfaat serta nilai lebih pada sampah. Salah satu cara pengelolaan sampah yang biasanya dilakukan adalah dengan cara melakukan daur ulang, pemanfaatan menjadi olahan kreatif, pembakaran, sumber energi, dan lain sebagainya

Secara umum, pengelolaan sampah adalah proses transformasi yang dilakukan guna merubah sampah secara isik, kimia, maipun biologis sehingga sampah bisa di tangani dan tidak menimbulkan masalah

Transformasi fisik sampah

Trannsformasi fisik sampah dilakukan guna melakukan penanggulangan jumlah sampah, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :

1. Pemisahan komponin sampah

Pemisahan sampah dilakukan berdasarkan spesifikasi besar hingga kecil. Pemisahan dilakukan dari jenis organik dan organik, kemudian pisahkan lagi untuk pemanfaatan daur ulang. Misalkan jenis sampah organik dipisahkan berdasarkan pemanaatannya (untuk sumber energi atau kompos). Jenis sampah nonorganik dipisahkan berdasarkan jenis dan daur ulangnya (sampah besi, sampah plastik, sampah beracun)

Proses pemisahan ini adalah cara pengelolaan sampah yang paling dasar untuk menekan jumlah sampah dan pemanfaatan sampah

2. Menekan volume sampah

Cara pengelolaan sampah dari segi transformasi fisik yang selanjutnya adalah menekan jumlah sampah. Penekanan volume sampah dilakukan untuk pengematan ruang dan penganggukan sampah sehingga tidak memakan ruang dan mudah di angkut. Sampah seperti : kertas, kaleng, kardus plastik perlu dilakukan penekanan volume